Mantan Menteri Indonesia Diperiksa dalam Penyelidikan Perjudian Daring
Selama dua jam sesi pemeriksaan, Setiadi menekankan komitmennya untuk membantu penegak hukum dalam penyelidikan ini.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Budi Arie Setiadi, hadir di markas besar Kepolisian Nasional di Jakarta sebagai saksi dalam penyelidikan yang sedang berlangsung terkait operasi perjudian daring yang melibatkan pejabat kementerian.
Dalam sesi pemeriksaannya yang berlangsung selama dua jam, Setiadi menegaskan komitmennya untuk membantu penegak hukum, dengan menyatakan:
“Sebagai warga negara yang taat hukum, saya berkewajiban membantu kepolisian dalam menyelesaikan pemberantasan kasus perjudian daring di lingkungan kementerian.”
Kasus ini telah menghasilkan perkembangan signifikan, di mana Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi 28 tersangka.
Inspektur Jenderal Karyoto mengonfirmasi bahwa 24 tersangka telah ditangkap, sementara empat orang lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO).
Setiadi, yang menjabat sebagai Menteri dari Juli 2023 hingga Oktober 2024, menolak memberikan rincian spesifik tentang penyelidikan tersebut, dan menyarankan pertanyaan terkait substansi kesaksiannya diajukan kepada pihak berwenang yang berwenang.
Fakta penting: Pemeriksaan Setiadi dikonfirmasi oleh Brigadir Jenderal Arief Adiharsa, Wakil Kepala Korps Pemberantasan Korupsi Polri.
Secara umum, mantan menteri ini menyoroti kekhawatiran yang semakin besar terhadap perjudian daring di Indonesia, dengan menyatakan bahwa pemberantasannya membutuhkan “konsistensi dan tekad” untuk melindungi masyarakat.
Penyelidikan ini muncul setelah penemuan operasi perjudian daring oleh Polda Metro Jaya yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital, yang sebelumnya dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Informatika.