Kepulauan Mariana Utara dan Penutupan Kasino

Kepulauan Mariana Utara dan Penutupan Kasino

Kepulauan Mariana Utara Pertimbangkan Penutupan Komisi Kasino

Rep. Ralph N. Yumul, ketua Komite DPR untuk Permainan, mengonfirmasi bahwa komitenya sedang meninjau undang-undang yang mengatur regulasi industri perjudian.

Politisi di Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara (CNMI) sedang menyusun rancangan undang-undang yang dapat membubarkan Commonwealth Casino Commission (CCC) dan mengalihkan wewenang regulasinya ke Commonwealth Lottery Commission (CLC). Rencana ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan opsi permainan di wilayah tersebut, terutama dalam taruhan online.

RUU yang Diusulkan Berupaya Menggantikan CCC dengan CLC dan Mengeksplorasi Permainan Lepas Pantai

Rep. Ralph N. Yumul, yang memimpin Komite DPR untuk Permainan, mengonfirmasi bahwa komitenya sedang meninjau hukum yang ada terkait regulasi perjudian. RUU yang sedang dipertimbangkan bertujuan untuk membubarkan CCC dan memberikan kewenangan kepada CLC dalam menangani penegakan hukum dan regulasi terkait kasino. Yumul menekankan bahwa undang-undang baru ini bertujuan menciptakan kerangka regulasi yang lebih fleksibel dan tidak terikat pada satu operator kasino, seperti yang terjadi dengan CCC.

Salah satu bagian utama dari proposal ini berkaitan dengan kemungkinan ekspansi perjudian daring (internet gaming). Yumul mengakui bahwa banyak penduduk menentang keberadaan kasino fisik. Oleh karena itu, para legislator mempertimbangkan untuk menjadikan CNMI sebagai pusat bisnis perjudian lepas pantai. RUU ini tidak akan langsung melegalkan perjudian daring, melainkan memberikan wewenang kepada CLC untuk menentukan jenis permainan yang diperbolehkan di Persemakmuran.

Yumul juga menyatakan bahwa komite sedang mempelajari peraturan dari berbagai yurisdiksi di AS untuk menemukan sistem yang paling sesuai bagi CNMI. Mereka ingin menciptakan sistem yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus memastikan pengawasan yang ketat terhadap operasional industri perjudian. Dengan demikian, industri ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan lebih transparan.

Perubahan Regulasi Kasino Diusulkan Setelah CCC Mengalami Krisis Keuangan

Langkah untuk menutup CCC diambil setelah komisi ini mengalami kesulitan keuangan. Imperial Pacific International (IPI) menghentikan operasional kasinonya pada Maret 2020 akibat pandemi COVID-19. Sejak saat itu, CCC tidak lagi menerima dana tahunan sebesar $3,15 juta yang digunakan untuk mengawasi industri kasino. Hal ini menyebabkan CCC memberhentikan lebih dari 50 karyawan dan menutup kantornya di Gualo Rai pada awal 2023.

Para kritikus mengatakan bahwa CCC tidak dapat bertindak sebagai regulator independen karena terlalu bergantung pada satu perusahaan kasino. CCC sendiri dibentuk setelah CLC memberikan lisensi eksklusif kepada IPI pada 2014, sebuah keputusan yang kemudian banyak dikritisi mengingat masalah keuangan dan hukum yang dialami oleh IPI.

Para legislator percaya bahwa dengan mengalihkan tanggung jawab regulasi ke CLC, sistem pengawasan akan menjadi lebih kuat dan tidak bergantung pada satu perusahaan saja untuk pembiayaannya.

Dalam perkembangan terkait, Pengadilan Distrik Kepulauan Mariana Utara telah menyetujui pelelangan aset IPI, termasuk kasino hotel Garapan yang belum selesai dibangun serta aset properti lainnya.

Hakim kebangkrutan Robert J. Faris akan mengawasi proses pelelangan, dengan tawaran awal minimum sebesar $10 juta untuk aset-aset tersebut. Proses ini akan dimulai dengan pemilihan penawar awal sebelum pelelangan resmi dijadwalkan, dan sidang akhir penjualan dijadwalkan pada 25 Maret.